Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Bunga kasih tak sampai

Gambar
  Sumber gambar:  Best Pictures & Wallpapers Derap langkah pada hamparan ilalang menuju padang bunga aku ayunkan begitu langit fajar menyingsing dengan malu-malu. Jauh dari keramaian di pusat kota Amsterdam sana, aku menjamah kesunyian pagi ini begitu mengingat sebuah kasih yang pernah tak sampai pada hadapan si gadis bunga masih di tengah kisah-kasih akan masa remajaku. Sepintas anganku bagai berlayar melintasi dua dilema tentang kasih yang akan sampai atau takkan sampai. Jujur kukatakan, karena si gadis bungalah aku mesti merangkul jarak dua dilema menemani senjaku dalam ruang batin penuh bimbang. Aku tak tahu mana keputusan yang sekiranya diambil, tetapi anganku tampaknya masih belum sudi memberi jawaban.  Alhasil, aku pikir diriku akan seorang diri memeluk kesunyian pagi di tengah padang bunga ini tepat pada sepanjang sisi sebuah jalan sepi. Kudengar burung-burung Gelatik jua Kutilang tak pernah jemu berkicau ria sambil sesekali dipecah oleh riak air dari sebuah tela

War is not the answer

Gambar
  Sumber gambar:  HD Wallpaper Backgrounds Kisah dalam lembaran yang entah keberapa aku tuliskan perlahan-lahan tepat ketika relung hatiku menangkap secarik hal yang jauh berada di luar dugaanku belakangan ini. Semula, aku memang tak berniat menuliskan kisah ini karena sanubari relung hatiku telah menyiapkan rencana akan sebuah kisah lainnya yang akan ditulis dua hari lagi. Tetapi apa boleh buat, relung hatiku memang bisa berbicara pada seluruh palung jiwa-ragaku malam ini entah dengan ditemani rembulan purnama atau tidak. Namun terlepas dari itu, kubiarkan ruas jemariku menorehkan kisah tentang pergulatan ruang batin selama setengah perjalanan Bulan Oktober ini. "War is not the answer." Sepotong kalimat dalam Bahasa Inggris ini aku telan bulat-bulat dari setangkup novel yang mematut judul "Rantau 1 Muara" sebagai buku ketiga dari trilogi "Negeri 5 Menara" hasil karangan Ahmad Fuadi. Perlu kutepikan, "War is not the answer" merupakan k

I'm started to boring at the death city

At least, London Tower Bridge must be I see at the down of the day during I wake up over my bed under the London morning's sky today. In my mind, there's someone who sailed away to the other world's part while I'm here to stay without words to said by myself. But beside that story, I'm feel started to boring look-like my self was walking or maybe staying at the death city. Yes of course, now I was in the death city because London was still sleep before the morning sun was wake up. Just yesterday I arrived at London after join a long range flight from Yogyakarta via Kuala Lumpur with AirAsia and Malaysia Airlines. What a wonderfully long journey, my friend? Actually during the long-haul journey I just feel so worry caused of my lovely student's illness, Stevie in Elizabeth's Queen Country since one week ago also my flower girl activity on this city.  "Herr* Aldi, why you has been wake up now? Don't you feel a very cold weather now?" My ear

Jarak tiga kota

Gambar
  Yogyakarta pun luruh jua oleh siraman air hujan yang menari-nari dengan lincah pada tanahnya menciptakan riak-riak kecil seiring dengan nyanyian para serdadu kodok dan jangkrik senja di sekitar pelataran Bandara Internasional Adisucipto tepat ketika seorang guru muda berdiri mantap di bawah sebidang papan petunjuk arah calon penumpang pesawat udara. Dengan langkah pasti sang guru muda menderapkan langkah kakinya menuju ruang tunggu keberangkatan internasional demi mengejar pesawat berjalur penerbangan Yogyakarta-Kuala Lumpur sore hari itu. Keramaian bandara tampak menjadi kesunyian di matanya sore hari itu.  Wusshh... Mesin pesawat Airbus A320-200 milik Maskapai AirAsia menggerung mantap hanya sesaat setelah lepas landas dari Bandara Adisucipto. Kutampak lagi pemandangan di luar kaca jendela, cukuplah aku tersenyum puas menatap Yogya tepat berada di bawah naungan tudung langit kelabu berselimutkan rintik hujan sore. Angin bersepoi-sepoi sangat kencang menciptakan percikan em

Pergulatan bathin yang dimulai

Gambar
  Hujan lebat akhirnya luruh jua. Masih seperti kemarin, sorot mataku menatap televisi kuno di beranda kayu sederhana dalam-dalam sebagaimana benang-benang jiwa meratapinya sepenuh hati pada layar kelabu yang tak melukiskan warna apa-apa. Memang, karena sudah lama tak dihidupkan sampai berbutir-butir debu turut menjadi selimut. Sunyi dalam rumah kuno kian mencekam karena aku merasa serba salah andai melihat ke segala penjuru. Di dalam rumah hanya ditemani barang-barang antik sedang di luar rumah hujan lebat menyapa mengingatkanku pada peristiwa perpisahan dengan si gadis bunga di pintu gerbang masuk Negeri Jiran kemarin. Aku tak pernah tahu hal apa yang selalu mengibarkan tirai nelangsa apabila mendapati pesawat berukuran besar.  Hati ini masih enggan berpaling kendati aku mengantongi dua dara temanku selain si gadis bunga serta satu murid kesayanganku. Perpisahan yang terjadi hanya sejengkal dari badan Pesawat Airbus A380-800 kemarin sungguh menyisakan nelangsa sekaligus duka

Biar gerimis jadi cerita

Gambar
  Sumber gambar:  wall-papers.info Kuala Lumpur, Malaysia, ketika hari menjelang siang.  Keramaian yang berlalu-lalang di terminal keberangkatan internasional Bandara Kuala Lumpur hari ini tampak tak pernah bisa mengobati kesunyian pada ruang hati seorang guru muda yang sedari tadi terus menatap lekat layar jadwal penerbangan internasional tanpa sempat memalingkan garis wajahnya sekalipun. Tak peduli pundak kirinya ditepuk seorang gadis dengan kulit sawo matang, sang guru muda terus menatap jadwal penerbangan dalam-dalam hingga serangkai pengumuman berhasil membuyarkan lamunannya. Ia baru tersadar jika panggilan terakhir untuk penumpang telah berkumandang lantang di segala penjuru. Rupanya kumandang panggilan terakhir itu ditujukan bagi si gadis bunga yang hari ini akan melenggang jauh ke London nun jauh di Inggris sana untuk tinggal sekaligus mengikuti pameran hasil karya gambar berupa komik pengusung tema kartun Jepang. Bersama Gloria, aku celingak-celinguk ke setiap su

Gadis dalam pelukan hujan (2) a.k.a "OktoBERcerita"

Gambar
  Sumber gambar:  www.yulutime.com   Awang-awang pesisir Pantai Afrika Utara, usai fajar menyembul dari peraduan di ufuk timur. Cukuplah aku tersenyum puas ketika menatapi belasan buah foto pada layar kamera yang disorotkan dari balik kaca jendela Pesawat Airbus A380-842 milik maskapai Air France dengan nomor penerbangan AF 995. Penerbangan dari Kota Johannesburg, Afrika Selatan menuju Paris, Perancis yang berlangsung selama 9 jam 50 menit ini sungguh sangat nikmat bagi benang-benang jiwaku sampai semalam aku terlelap di kursi pesawat bersama kawan-kawan serta murid kesayanganku. Aku merasa masih ingin terjun kepada alam mimpi, namun pesona guratan fajar berhasil membuat kelopak mataku nyalang. Hmmm, sungguh panorama tudung langit yang sangat menawan sebagaimana Allah SWT melukiskan keagungan dan kebesaran-Nya. Masya Allah...  "Ladies and gentlemen, this is your captain speaking. Now we are flying over Balearic Sea in the highness level of 23.000 feet and the local