Masih kuat berdiri di sajadah panjang? (Renungan jelang 10 hari terakhir Bulan Ramadhan)

 
sumber: www.khalifah.id

Ada sajadah panjang terbentang, dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba, kuburan hamba bila mati 
Ada sajadah panjang terbentang, hamba tunduk dan sujud

Di atas sajadah yang panjang ini, diselingi sekedar interupsi
Mencari rezeki, mencari ilmu, mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara adzan, kembali tersungkur hamba

Ada sajadah panjang terbentang, hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud tak lepas, kening hamba mengingat dikau sepenuhnya 

(Noah & Bimbo, Sajadah Panjang)

Sahabat, sejatinya sebagai guru muda aku hanya ingin memberikan surat dari Bulan Ramadhan, teman istimewa setiap umat Muslim di seluruh dunia yang hanya dua minggu lagi akan segera berpisah dengan kita. Tanpa perlu berpikir panjang, mari kita baca surat tersebut bersama-sama sebagai bahan muhasabah dan renungan: 

-Wahai umat Muslim, saat aku datang kalian beramai-ramai mendatangi masjid demi melaksanakan shalat berjamaah termasuk Shalat Tarawih. Tetapi dua minggu atau 10 hari lagi, kalian akan segera mengosongkan masjid.

-Wahai umat Muslim, kalian beramai-ramai menyedekahkan uang kalian saat aku datang menemani kalian di hari-hari pertama. Tetapi, saat ini kalian mulai mengurangi jumlah uang sedekah kalian demi membeli oleh-oleh bagi sanak-saudara-keluarga dan ongkos mudik ke kampung halaman,

-Wahai umat Muslim, bacaan ayat-ayat suci Al-Quran pasti dikumandangkan saatku datang. Tapi hanya dalam waktu 10 hari di penghujung Bulan Ramadhan, Al-Quran hanya akan menjadi pajangan dalam rak/lemari buku dan itu akan dikalahkan oleh update status tak jelas di smartphone serta media sosial, 

-Wahai umat Muslim, dahulu kalian sangat kuat berdiri di atas sajadah panjang selama lima menit. Namun, saat ini sajadah panjang mulai kalian tinggalkan dengan alasan "TIDAK KUAT," 

Masih banyak yang ingin kuungkapkan, tetapi aku merasa sudah cukup sampai disini. Untuk selebihnya kalian silahkan bermuhasabah sendiri...

So, Bulan Ramadhan adalah kesempatan emas bagi kita tuk meningkatkan ketaqwaan masing-masing diri selain di luar Bulan Ramadhan & semoga kita bisa memanfaatkan kesempatan emas ini sebagus mungkin serta berharap agar kembali berjumpa dengan Bulan Ramadhan berikutnya. Amin YRA. 
^_^  ^_^ ^_^ 

Terima kasih & semoga bermanfaat!!!!

-Herr Aldi Van Yogya-
Bandung, 20 Juni 2016
Pukul 12.58 WIB. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar pada ulat dan kupu-kupu (#Filosofi renungan pagi)

Nge-Belanda bareng Aagaban (Negeri Van Oranje)

Merengkuh lentera jiwa dalam sunyi